Rabu, 07 Agustus 2019

Ternyata dulu saya pandai becerita

Gimana rasanya ketika kalian ingin menulis, tapi setelah berada di depan komputer jadi blank. Tidak tahu apa yang akan ditulis.

Kadang, kalopun berhasil menulis kalimat pertama, bingung untuk melanjutkan kalimat selanutnya.

Apa persoalannya dan bagaimana solusinya?

Mungkin bagi penulis yang sudah berpengalaman akan tertawa jika terjadi seperti ini.

Tapi saya masih penulis pemula. Kadang dalam hati suka ada pertanyaan yang mungkin menggelitik bagi para penulis berpengalaman. "Bagaimana mencari ide tulisan?".

Tentu ini membuat saya kesal dan ingin sekali marah karena aku tidak dapat menghasilkan tulisan. 

Ya, memang sudah lama sekali aku tidak lagi menulis. Mungkin, sudah tiga tahun lebih. Padahal, dulu aku merasa gampang sekali membuat tulisan. Hm,, mungkin sudah mulai tumpul karena jarang aku gunakan.

Pagi ini, aku menemukan kembali semangat untuk menulis setelah aku sejenak membaca tulisan-tulisanku lima tahun lalu.

Blog ini jarang aku update. Entah kenapa gairah untuk nulis turun lagi.
Pagi ini, aku coba baca-baca lagi apa yang sudah aku tulis lima tahun yang lalu. Ternyata, tulisan-tulisan itu bagiku cukup menghibur dan aiu merasa bahwa sebenarnya aku ini pandau bercerita.
Ya, sempat aku frustasi.Walaupun aku sudah mencoba berulang kali untuk menulis, tapi tetap saja aku sering mengalami kemacetan. Semalam, aku mencoba untuk menuliskan sebuah tutorial, tapi sepertinya gak berhasil. Padahal, tutorial itu sangat sederhana. Tidak memerlukan banyak referensi. Tapi, entah kenapa tulisan itu mandeg. Disitu aku merasa kesal pada diriku sendiri.
Banyak penulis mengatakan, kuliahnya para penulis itu adalah membaca. Tere liye, asma, mereka adalah penulis terkenal, juga mengatakan hal yang sama. Beberapa hari ini aku mencoba banyak membaca agar banyak kosakata dikepalaku. Aku pikir, dengan beberapa hari dipenuhi dengan membaca, aku dapat lancar menulis, tapi ternyata tidak semudah itu. Aku masih sering macet.
Aku juga dengan apa yang aku tuliskan ini. Ternyata sudah banyak kalimat yang sudah aku muntahkan. Tak terasa sudah lebih dari satu paragraph. entah apa yang membuatku begini sehingga membuatku merasa sangat lancar sekali menulis.